Kalau kita menyilangkan burung kutilang jambul (red-whiskered bulbul)jantan dan trucukan (yellow-vented bulbul) betina, jadinya seperti apa ya? Tentu saja pasangan berbeda spesies ini akan menghasilkan mutan atau keturunan hibrid, atau lebih dikenal dengan nama kutilang hibrid. Praktik persilangan ini sudah dilakukan di Thailand sejak 2009, dan perlu di-shareuntuk menambah keragaman jenis burung berkicau di Indonesia.
Kutilang hibrid memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan induknya, antara lain:
- Anakan cenderung lebih lincah dan penuh gaya.
- Rajin mengeluarkan suara panggilan.
- Merespon lebih cepat terhadap suara panggilan.
- Suara panggilan atau kicauannya lebih kencang dan keras.
Tujuan utama perkawinan silang adalah mengumpulkan semua keunggulan yang dimiliki kedua induknya, baik induk jantan maupun induk betina. Perkawinan silang bisa dilakukan antara dua individu yang berbeda strain / varietas, berbeda ras atau subspesies, bahkan berbeda spesies.
Persilangan antarspesies dimungkinkan, jika kedua spesies memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat. Kutilang jambul (Pycnonotus jocosus), trucukan (Pycnonotus goiavier), dan cucakrowo (Pycnonotus zeylanicus) memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat seperti itu, sehingga bisa dikawinsilangkan. Ketiganya bukan hanya berada dalam famili yang sama (Pycnonotidae), tetapi juga genus yang sama yaitu Pycnonotus.
Persilangan kutilang jambul dan trucukan bukan hanya dipraktikkan di Thailand saja, tetapi juga di Malaysia dan Singapura. Pasalnya, kutilang jambul merupakan salah satu kelas favorit dalam gelaran lomba ocehan di ketiga negara tersebut. Keberadaan kutilang hibrid makin diperhitungkan, setelah kerap mendominasi kelas kutilang jambul, karena gayanya lebih lincah dan atraktif, serta suaranya yang lebih kencang dan bervariasi.
Karena itulah, para peternak di Thailand berlomba-lomba menyilangkan kutilang jambul jantan dan trucukan betina. Sebagian lagi menyilangkan kutilang jambul jantan dan stripe-throated bulbul (Pycnonotus finlaysoni) betina.
Namun untuk bisa dilombakan di kelas kutilang jambul, maka kutilang hibrid harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan, yaitu memiliki jambul persis seperti bapaknya. Padahal, keturunan / filial pertama (F1) dari persilangan kutilang jambul jantan dan trucukan betina tidak selalu menghasilkan anakan jantan dengan jambul mirip bapaknya.
Berdasarkan pengalaman mereka, kriteria seperti itu baru bisa diperoleh melalui keturunan keempat (F4). Adapun proses persilangan berjenjang itu dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- 100% kutilang jambul jantan >< 100% trucukan betina — menghasilkan 50% silangan (F1)
- F1 >< 100% kutilang jambul — menghasilkan 75% silangan (F2)
- F2 >< 100% kutilang jambul — menghasilkan 83,75% silangan (F3)
- F3 >< 100% kutilang jambul — menghasilkan 93,75% silangan (F4)
F4 atau keturunan keempat inilah yang disebut kutilang hibrid, dan biasanya sudah memenuhi syarat lomba yaitu memiliki jambul yang mirip dengan tetuanya.
Artikel Terkait :
Posting Komentar