Articles by "Cupang"

About Film About Iguana Accessories Hamster Adat Afghan Hound Alamat Alasan alaskan malamut american bully American Cocker Spaniel american pit bull terrier Anak Anak Hamster Aneka Jual Cupang Aneka Varian Hamster Anime anjing Anjing Akita Inu anjing kawin aquaspace Arwana Arwana Golden Red Avatar Hamster Bagaimana Barang Murah basenji basset hound beagle Bedding Beli Hamster Beli Hewan Peliharaan Beli Ikan Beli Mamalia Beli Reptil beo Berita Pagi beruang Biawak bichon frise Biografi bird birman border collie Botak Botol Hamster Budaya dan Kesenian Buku Panduan Buku Panduan Hamster Buku Pertanyaan bulldog Bulu burmese Businesses Cake Cup Campbell Campbell Albino Campbell Argente Campbell Black Campbell Black Mottled Campbell Black Platinum Campbell Blue Campbell BlueFawn Campbell Dove Campbell Dove Mottled Campbell Flip Flop Campbell Lilac Campbell Lilac Satin Campbell Mozaik Campbell Normal Campbell Normal Mottled Campbell Opal Campbell Panda cara melatih anjing Cara Merawat Cat Show Cerita Daerah Chow-chow cihuahua Ciri-ciri ciri-ciri mamalia Computer Contact Person Cooking Culture Cup Cake Cupang dachshund dalmatian Design Ditinggal Dititipkan doberman Dudukan Botol Dudukan Botol Hamster Ekonomi Islam Entrepreneur Facebook faktor Fashion Film Financial Fish fisik anjing followers freshwaterfish Friends Gadget gajah Galeri Gallery Hamster Games Games December 2013 gantungan kunci Gecko gerbil german shepherd. herder Gex Go Green golden retriever Goresan Pemikiran great dane Grosir Hamster Grosir Jambi Guinea Pig Guppy Guppy Export GUppy Import habbit Hadiah Hamster Hamster Berantem Hamster Cage Hamster dan Anak Kecil Hamster Food Hamster Hamil Hamster Indonesia Hamster Info Hamster Jambi Hamster Jelly hamster lahiran Hamster Langka Hamster Langkah Hamster Lover HAMSTER LOVER JAMBI Hamster Mini Hamster Murah Hamster Pemula Hamster Rare Hamster Roborovsky Handphone harimau Harus Hastag Health Hewan Peliharaan Hewan Unik Hibah Hobby Dan Bisnis Ikan Ikan Lele Ilmiah Indonesia Induk Info Info Buaya Info Burung Indonesia Info Cucakrowo Info CucakRuwo info fish indonesia Info Gecko Info Hamster Lover Info Iguana Info Kura-Kura info mamalia indonesia Info Reptile Info Savannah Info Ular Info Varanus Informasi Teknologi Inspirasi Install Internet jack russel terrier Jambi Jamtos jenis Jenis dan Macam Jika Job Online Jogging Ball Jogging Wheel Jual Jual Alap-Alap Jual Anjing Jual Ayam Jual Biawak Jual Buaya Jual Burung Jual Burung Elang Jual Burung Hantu Jual Gecko Jual Hamster Jual Hewan Peliharaan Jual Hewan. Jual Iguana Jual Ikan Jual Katak Jual Kelinci Jual Kucing Jual Kukang Jual Kura-Kura Jual Laba-laba Jual Landak Jual Mamals Jual Musang Jual PowerBank Jual Reptil Jual Scorpion Jual Serangga Jual Tikus Putih Jual Ular Jual Varanus Jual-Beli kakak tua Kandang kandang anjing Kandang Burung Kandang Hamster Kandang Kelinci Kandang Kucing Kanibal karakteristik mamalia Kaskus katak kcerdasan dan tingkah laku anjing Keajaiban Dunia Kelinci Keluar Kematian Hamster kenari Kesalahan kintamani Kisah dan Cerita Lucu Komputer Kota Kuaci kucing Kucing Persia kuda Kue kura-kura labrador retriever lama hidup anjing Lampion Lampu Bulb Landak Mini Laptop Lhasa Apso Life Style LOL LoveBirds Lowongan Kerja macam-macam hewan mamalia macan Makan Makanan makanan anjing Makanan dan Kesehatan Makanan Hamster Makanan Racikan makanan yang dilarang untuk anjing maltese mamalia hewan yang menyusui Marketing marmut memelihara anjing Mengapa mengenal anjing Merak Merpati Miniature Pinscher Miniature Schnauzer Modem monyet Motivasi Movies Murah Music My Galery My Pets My Sweet Story Home Negeri New Item News Olahraga orangutan Padang pakan ikan Palembang Panduan papillon Pasir Zeolite pekingese Pembroke Welsh Corgi Pemelihara Pemula Penanganan Pengembangan Diri Pengumuman Kuis Penyakit penyakit anjing Penyebab Kematian Hamster perawatan Perawatan Iguana Pergi Perlengkapan Hamster Pernikahan Personality Test Pertolongan Photograph Photoshop Piala Piala Jambi Piala Murah Politik pomeranian poodle Pray For Indonesia Profil Usaha Promo pug Quiz and Games ragam ragdoll Rainbow Cake ras anjing murni Recommended Article Regional Ambarawa Regional Bali regional Balikpapan Regional Bandar Lampung Regional Bandung Regional Banjarmasin Regional Banten Regional Banyuwangi Regional Batam Regional Baturaja Regional Bekasi Regional Bengkulu regional Blitar Regional Blora Regional Bogor Regional Bojonegoro Regional Boyolali Regional Cilacap Regional Cimahi Regional Cirebon Regional Demak Regional Depok Regional Garut Regional Gresik Regional Jakarta Regional Jambi Regional Jawa Barat Regional Jawa Tengah Regional Jawa Timur Regional Jayapura Regional Jember Regional Kalimantan Selatan Regional Kalimantan Timur Regional Kebumen Regional Kediri Regional Klaten Regional Lampung Regional Madiun Regional Magelang Regional Makassar Regional Malang Regional Manado Regional Medan Regional Muntilan Regional Padang Regional Palembang Regional Palu Regional Pangandaran Regional Pekalongan Regional Pekan Baru Regional Pemalang Regional Pontianak Regional Purwokerto Regional Purworejo Regional Riau Regional Salatiga Regional Samarinda Regional Semarang Regional Sidoarjo Regional Singkawang Regional Solo Regional Sragen Regional Subang Regional Sumatra Selatan Regional Sumatra Utara Regional Surabaya Regional Surakarta Regional Tangerang Regional Tasikmalaya Regional Yogyakarta reproduksi mamalia Resep Kue Result Roborovsky Roborovsky Normal Roborovsky White Face Rontok Rottweiler Rough Collie Rujukan runa rusa Sahabat Ilmu Jambi saint bernard Sakit saluki samoyed Scorpion Scottish Terrier Seminar Seputar Hamster Serbuk Jati Service Laptop shar pei Shetland Sheepdog shiba inu shih tzu siam Siang siberian husky singa Skipsi Smartphone Gratis Soa Payung somali Sovenir Sports Sugar Glider Suka Sumatra Barat Sumatra Selatan Super Red Syrian Syrian Long Hair Syrian Short Hair Tahukah Kamu?? Tanda Tart Telopia Teman Tempat Nongkrong Termahal ternak Terrarium Terrier Tibet Tidur Tiket Pesawat Tips and Tricks tips hidup sehat Tips Merawat tonkinese toxoplasma Trophy Tropi Tropy Tugas Sayembara II twitter Uang Langka ular Usia Hamster Siap Kawin Varanus Vitamin Hamster Wadah Makan West Highland White Terrier Winter White Winter White Golden Red Eyes Winter White Pearl Red Eyes Wisata Yorkshire Terrier
Tampilkan postingan dengan label Cupang. Tampilkan semua postingan

Hoy sobat boggers! Admin mau ngelanjutin obrolan kita sebelumnya tentang cara ikan cupang berkembang biak nih. Masuk sesi kedua ya, topiknya adalah cara ikan cupang berkembang biak dengan cara bubble nest brooder. “Apaan tuh bubble nest brooder? Itu adalah salah satu cara cupang berkembang biak. Bedanya sama mouth brooderialah si cupang jantan ga jerami telurnya di mulut, melainkan ditempelkan pada busa-busa yang sudah dibuat olehnya.

Sobat RHR, kali ini saya bakal berbagi info lagi nih tentang cupang. Lebih tepatnya yaitu tentang makanan yang disukai oleh cupang. Buat yang baru aja mau atau sudah memelihara cupang, semoga informasi ini bermanfaat deh buat kalian. Hehehe...

Cacing Darah
Cacing ini biasa disebut juga blood worm Namanya memang cacing darah, tapi ternyata itu bukan asli cacing, sobat RHR! Cacing darah ini ternyata merupakan larva jenis nyamuk Chironomus sp. Biasanya larva ini dijual dalam bentuk beku. Mungkin karena bentuknya yang seperti cacing dan warnanya yang merah seperti darah, akhirnya banyak yang menamakannya sebagai cacing darah.


 Cacing darah ini memiliki protein yang tinggi, namun si cupang kurang menyukainya. "Lho kok?" Karena si cacing ini sudah mati sehingga si cupang tidak bernafsu untuk memakannya. Cacing ini juga memiliki kekurangan sobat RHR. Cacing darah ini ternyata sulit dicerna bagi si cupang, sehingga membuat perutnya membuncit.

Artemia
Artemia itu termasuk udang primitif yang terbentuk melalui proses metamorfosis ketika mereka bebas berenang. Artemia ini dapat dijadikan makanan bagi ikan cupang. Pemberian artemia kepada ikan cupang ini harus sesuai takaran, karena apabila kelebihan dosis akan menyebabkan kematian pada cupang. Sebelum diberi ke cupang buat disantap, artemia harus dibilas terlebih dulu agar kadar garamnya berkurang, karena habitat artemia ini adalah laut.




Jentik Nyamuk
Si jentik nyamuk yang merupakan salah satu bagian dari metamorfosis nyamuk. Jentik nyamuk ini biasanya ada di genangan-genangan air yang terbuka. Nyamuk biasanya akan bertelur di genangan air tersebut, kemudian telurnya akan menentas menjadi jentik nyamuk. Jentik nyamuk ini jika dibiarkan maka akan bermetamorfosis menjadi nyamuk dewasa, sobat blogger.


Jentik nyamuk ini biasanya diberikan pada ikan cupang remaja hingga dewasa. Jentik nyamuk ini mengandung banyak protein yang baik untuk cupang. Tapi, hati-hati dalam memberi makan cupang dengan jentik nyamuk, tidak boleh kebanyakan. Karena kalo kebanyakan jentiknya banyak yang tidak termakan dan malah akan berubah menjadi nyamuk dewasa.

Cacing Sutera
Si cacing ini umumnya banyak ditemukan di parit, selokan, ataupun bantaran sungai. Penujual ikan banyak yang menjual cacing ini dan harganya relatif murah. Cacing sutera ini sebaiknya diberikan pada cupang remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan ataupun benih yang sudah berumur beberapa bulan. Jangan pernah memberi makan cupang indukan, terlebih lagi yang sedang dipersiapkan untuk dikawinkan, karena dapat mengganggu proses pengeluaran telur.


 Ada beberapa tips nih buat sobat RHR yang ingin memberi makan cupangnya cacing sutera. Sebelum si cacing dijadikan mangsa oleh si cupang, sebaiknya cacing ini dibilas terlebih dahulu dan direndam dengan cairan penghilang parasit seperi metilen blue ataupun PK. Mengapa demikian? Karena si cacing ini asalnya hidup di alam bebas yang memiliki habitat yang kurang bersih, sehingga biasanya banyak parasit yang ikut terbawa bersama cacing yang tentunya dapat membahayakan kesehatan si cupang.


Microworms
Cacing ini berwarna krem atau putih. Microworm adalah makanan alami yang cocok bagi si cupang dalam segala usia, terutama bagi bayi-bayi cupang. Anak cupang yang berumur 3 sampai 10 hari merupakan saat dimana mereka membutuhkan asupan makanan dari luar karena cadangan kuning telurnya yang sudah habis. Karena ukuran micoworms yang sangat kecil ini sehingga dapat dimakan oleh makan cupang tersebut.


Microworms ini juga mudah dibudidayakan lho, sobat blogger! Kita sendiri dapat membudidayakannya. Hanya membutuhkan wadah kecil untuk berkembang biak dan satu kali memberikan starter microworms, maka kita bakal punya cadangan makanan alami ini selamanya. Pemberian makanan ini pada bayi-bayi cupang akan mempercepat pertumbuhan cupang, meningkatkan kecerahan warna, dan kesehatan dari si bayi cupang tersebut.

Kutu Air
Kutu air merupakan hewan yang sangat kecil yang sulit terlihat dengan kasa mata. Kutu air ini sangat cocok untuk dijadikan makanan bayi-bayi cupang yang sudah menetas kurang dari 4 hari. Ikan cupang dewasa ternyata juga sangat menyukai makanan bayi-bayi cupang ini. Kutu air sangat baik diberikan pada bayi-bayi cupang karena mudah dicerna dan mengandung banyak protein yang sangat bagus untuk mempercepat pertumbuhan bayi cupang.


 Kutu air ini dapat dibeli di tukang ikan, namun harganya cukup mahal karena ketersediannya yang terbatas. Kutu air ini cukup sulit ditemukan di alam dan budidayanya juga cukup sulit, sehingga ketersediannya pun menjadi terbatas. (IYP)


Sumber: 
Susanto H. 1991. Memelihara Ikan Cupang. Tangerang: Kanisius

Sobat RHR, kali ini saya bakal berbagi info lagi nih tentang cupang. Lebih tepatnya yaitu tentang makanan yang disukai oleh cupang. Buat yang baru aja mau atau sudah memelihara cupang, semoga informasi ini bermanfaat deh buat kalian. Hehehe...

Cacing Darah
Cacing ini biasa disebut juga blood worm Namanya memang cacing darah, tapi ternyata itu bukan asli cacing, sobat RHR! Cacing darah ini ternyata merupakan larva jenis nyamuk Chironomus sp. Biasanya larva ini dijual dalam bentuk beku. Mungkin karena bentuknya yang seperti cacing dan warnanya yang merah seperti darah, akhirnya banyak yang menamakannya sebagai cacing darah.


 Cacing darah ini memiliki protein yang tinggi, namun si cupang kurang menyukainya. "Lho kok?" Karena si cacing ini sudah mati sehingga si cupang tidak bernafsu untuk memakannya. Cacing ini juga memiliki kekurangan sobat RHR. Cacing darah ini ternyata sulit dicerna bagi si cupang, sehingga membuat perutnya membuncit.

Artemia
Artemia itu termasuk udang primitif yang terbentuk melalui proses metamorfosis ketika mereka bebas berenang. Artemia ini dapat dijadikan makanan bagi ikan cupang. Pemberian artemia kepada ikan cupang ini harus sesuai takaran, karena apabila kelebihan dosis akan menyebabkan kematian pada cupang. Sebelum diberi ke cupang buat disantap, artemia harus dibilas terlebih dulu agar kadar garamnya berkurang, karena habitat artemia ini adalah laut.




Jentik Nyamuk
Si jentik nyamuk yang merupakan salah satu bagian dari metamorfosis nyamuk. Jentik nyamuk ini biasanya ada di genangan-genangan air yang terbuka. Nyamuk biasanya akan bertelur di genangan air tersebut, kemudian telurnya akan menentas menjadi jentik nyamuk. Jentik nyamuk ini jika dibiarkan maka akan bermetamorfosis menjadi nyamuk dewasa, sobat blogger.


Jentik nyamuk ini biasanya diberikan pada ikan cupang remaja hingga dewasa. Jentik nyamuk ini mengandung banyak protein yang baik untuk cupang. Tapi, hati-hati dalam memberi makan cupang dengan jentik nyamuk, tidak boleh kebanyakan. Karena kalo kebanyakan jentiknya banyak yang tidak termakan dan malah akan berubah menjadi nyamuk dewasa.

Cacing Sutera
Si cacing ini umumnya banyak ditemukan di parit, selokan, ataupun bantaran sungai. Penujual ikan banyak yang menjual cacing ini dan harganya relatif murah. Cacing sutera ini sebaiknya diberikan pada cupang remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan ataupun benih yang sudah berumur beberapa bulan. Jangan pernah memberi makan cupang indukan, terlebih lagi yang sedang dipersiapkan untuk dikawinkan, karena dapat mengganggu proses pengeluaran telur.


 Ada beberapa tips nih buat sobat RHR yang ingin memberi makan cupangnya cacing sutera. Sebelum si cacing dijadikan mangsa oleh si cupang, sebaiknya cacing ini dibilas terlebih dahulu dan direndam dengan cairan penghilang parasit seperi metilen blue ataupun PK. Mengapa demikian? Karena si cacing ini asalnya hidup di alam bebas yang memiliki habitat yang kurang bersih, sehingga biasanya banyak parasit yang ikut terbawa bersama cacing yang tentunya dapat membahayakan kesehatan si cupang.

Microworms
Cacing ini berwarna krem atau putih. Microworm adalah makanan alami yang cocok bagi si cupang dalam segala usia, terutama bagi bayi-bayi cupang. Anak cupang yang berumur 3 sampai 10 hari merupakan saat dimana mereka membutuhkan asupan makanan dari luar karena cadangan kuning telurnya yang sudah habis. Karena ukuran micoworms yang sangat kecil ini sehingga dapat dimakan oleh makan cupang tersebut.


Microworms ini juga mudah dibudidayakan lho, sobat blogger! Kita sendiri dapat membudidayakannya. Hanya membutuhkan wadah kecil untuk berkembang biak dan satu kali memberikan starter microworms, maka kita bakal punya cadangan makanan alami ini selamanya. Pemberian makanan ini pada bayi-bayi cupang akan mempercepat pertumbuhan cupang, meningkatkan kecerahan warna, dan kesehatan dari si bayi cupang tersebut.

Kutu Air
Kutu air merupakan hewan yang sangat kecil yang sulit terlihat dengan kasa mata. Kutu air ini sangat cocok untuk dijadikan makanan bayi-bayi cupang yang sudah menetas kurang dari 4 hari. Ikan cupang dewasa ternyata juga sangat menyukai makanan bayi-bayi cupang ini. Kutu air sangat baik diberikan pada bayi-bayi cupang karena mudah dicerna dan mengandung banyak protein yang sangat bagus untuk mempercepat pertumbuhan bayi cupang.


 Kutu air ini dapat dibeli di tukang ikan, namun harganya cukup mahal karena ketersediannya yang terbatas. Kutu air ini cukup sulit ditemukan di alam dan budidayanya juga cukup sulit, sehingga ketersediannya pun menjadi terbatas. (IYP)

Sumber: 
Susanto H. 1991. Memelihara Ikan Cupang. Tangerang: Kanisius

Hoy! Hoy! Hoooy!!! Sobat RHR! Apa kabar nih??? Sehat-sehat aja kan pastinya? Amiinnnn... Sobat, ada yang pernah atau lagi memelihara cupang? Pasti tau kan ikan cantik yang satu ini. Kali ini saya akan berbagi info tentang cupang nih... Mau tau ga apa aja infonya? Kalo mau tau, silakan disimak ya...

Ikan cupang punya nama latin Betta sp. Arti dari kata “betta" ini adalah “gemerlap”, nah pas banget kan sama penampilan ikannya? Ikan cupang ini sebenernya bukan asli ikan Indonesia, sobat RHR. Ikan cupang ini pertama kali ditemukan di daerah Thailand, Malaysia atau Asia Tenggara. Ikan ini banyak ditemukan di selokan-selokan dan kolam-kolam, baik yang mengalir maupun yang menggenang.



Ikan cupang ini adalah ikan yang gampang banget adaptasi sama lingkungan di sekitarnya. Ikan ini juga hidup dalam kesederhanaan lho, sobat RHR. Kenapa saya bilang gitu? Ikan ini ga perlu “rumah yang besar nan mewah” untuk tempat hidupnya. Ikan ini mau banget kok kalo disuruh tinggal di tempat-tempat yang sempit, seperti botol, stoples, baskom, gelas Aqua, dan wadah-wadah kecil lainnya. Ikan ini cuma butuh wadah kecil dan air kok untuk rumahnya, ga perlu ditambah oksigen segala. Tuh kan, sederhana banget kan?


Jika kita ingin mengawinkan cupang kita, maka ukuran tubuh ikan jantan yang digunakan harus lebih besar daripada si betina dan si jantan harus lebih galak dari betina. Selain itu jika ingin mengawinkan, kawinkanlah cupang yang berjenis sama, misalnya cupang halfmoon jantan dikawinkan dengan cupang halfmoon betina. Minimal umur induk yang akan dikawinkan berumur 5 bulan. Induk betina yang akan dikawinkan memiliki ciri-ciri perut yang membuncit (bukan karena habis makan) dan yang jantan sudah membuat busa yang cukup banyak.


Oke sobat RHR, setelah memilih induk yang sesuai dengan kriteria, saatnya menyiapkan tempat untuk mereka bertelur. Wadah yang digunakan bisa berupa akuarium ataupun baskom yang diisi air dengan ketinggian 8 sampai 12 cm. Oh iya, jangan lupa air yang digunakan diendapkan terlebih dahulu minimal selama 2 hari. Selanjutnya masukkan tanam air seperti selada air. Fungsinya ialah untuk tempat cupang jantan meletakkan busa-busanya dan melindungi busa tersebut dari angin dan guncangan.

Ga susah kok memelihara cupang itu. Yang paling dibutuhkan adalah ketelatenan dan keuletan kita dalam merawat cupang tersayang. Seperti yang sering admin bilang, “lebih baik mencegah daripada mengobati”. Kalo ikan kita sudah kadung sakit, maka akan sulit untuk menyembuhkannya kembali, bahkan ada kemungkinan untuk mati. Jika penyakit sudah diketahui sejak dini, maka peluang untuk disembuhkannya cukup besar.  



Kondisi air air harus dibuat sesuai dengan lingkungan asli tempat hidup si cupang. Tujuannya ialah agar si cupang merasa nyaman dan mudah untuk beradaptasi. Parameter air yang sesuai untuk tempat hidup si cupang ialah memiliki pH berada pada kisaran 6.2-7.5, kadar mineral terlarut dalam air (hardness) 5-12 hd, serta temperatur antara 24-27 derajat celcius. Agar kualitas air tetap terjaga, sobat RHR harus rajin untuk mengganti air akuarium atau kolam dari tempat hidup si cupang. Air yang diganti kurang lebih seperempat atau setengah dari air kolam setiap minggunya. Oh iya, jangan lupa selalu membuang kotoran ikan yang mengendap di dasar kolam atau akuarium dengan cara siphon (menyedot kotoran dengan selang). Jika kotoran dibiarkan mengendap di dasar, maka kotoran tersebut akan menjadi amoniak. Amoniak ini dapat menurunkan kualitas air kolam dan menyebabkan ikan jadi sakit (IYP).

Sumber:
www.allaboutbettacupang.blogspot.com 

Hoy sobat RHR! Piye kabare???
Sobat RHR, pada postingan kali ini, saya bakal berbagi info tentang jenis-jenis ikan cupang. Pasti udah ga sabar kan pengen tau lebih lanjut tentang si ikan petarung yang satu ini? Silakan disimak ya...

Sobat RHR, ikan cupang dikenal sebagai ikan petarung ternyata sudah dikenal ratusan tahun yang lalu. Ikan ini dikenal sebagai ikan yang suka duel, terutama jika bertemu sesama ikan jantan. Huumm... Sobat RHR, tau ga kenapa ikan ini dinamakan ikan “cupang”? Hayooo! Siapa yang tau? Oke, saya kasih tau deh, Katanya sih, nama “cupang” ini diberikan oleh masyarakat Betawi. “Nah lho! Kok bisa?” Masyarakat Betawi memberi nama “cupang” pada ikan ini karena kebiasaannya yang suka diadu dan terlihat seperti saling memangut (cupang) dengan gesitnya. Hehehe... Ada-ada aja ya?

Gambar cupang berantem

Oh iya, ternyata nih ya, ikan cupang tuh ada banyak jenisnya lho! Ikan cupang tuh terdiri dari 16 spesies! Wuidiih! Banyak banget ya? Pasti pada penasaran dong kaya gimana sih penampilan dari 16 spesies itu? Yuk kita liat bareng-bareng gambarnya di bawah ini.

Betta brederi

Betta albimarginata

Betta bellica

Betta akarensis

Betta rubra

Betta splendens

Betta imbellis

Betta macrostoma

Betta patoti

Betta picta

Betta pugnax

Betta smaragdina

Betta taeniata

Betta unimaculata


Tuh... Cantik-cantik kan cupangnya? Hayo! Dari sekian banyak cupang yang cantik, spesies mana nih yang paling sering sobat liat? Kalo saya sih, kebanyakan sering liatnya yang spesies Betta splendens. Hehehe... (IYP).

Sumber:
Susanto H. 1991. Memelihara Ikan Cupang. Tangerang: Kanisius
www.plantedtank.net
www.ibcbettas.org
www.alessio.pointnet.eu
www.seriouslyfish.com

Sobat blogger, gimana nih kabar cupangnya? Semoga sehat-sehat aja ya. Masih tentang cupang nih sobat blogger. Buat sobat blogger, inget postingan admin tentang penyakit cupang yang kemarin kan? Nah, jangan sampe deh cupang sobat blogger terkena penyakit kaya gitu. Supaya cupang-cupangnya terhindar dari penyakit, admin punya tips-tips nih agar cupangnya tetap sehat dan segar bugar. Mau tau ga? Langsung aja deh disimak.

Sobat blogger, ga susah kok memelihara cupang itu. Yang paling dibutuhkan adalah ketelatenan dan keuletan kita dalam merawat cupang tersayang. Seperti yang sering admin bilang, “lebih baik mencegah daripada mengobati”. Kalo ikan kita sudah kadung sakit, maka akan sulit untuk menyembuhkannya kembali, bahkan ada kemungkinan untuk mati. Jika penyakit sudah diketahui sejak dini, maka peluang untuk disembuhkannya cukup besar.   



Agar ikan cupang tetap sehat dan bugar, yang paling harus diperhatikan adalah kualitas air tepat si cupang hidup. “kenapa kualitas air?” Karena disitulah tempat mereka makan, beraktivitas, buang kotoran, dan lainnya. Bayangkan jika kondisi air dibiarkan kotor, maka pasti si cupang akan terkena berbagai penyakit.

Kondisi air air harus dibuat sesuai dengan lingkungan asli tempat hidup si cupang. Tujuannya ialah agar si cupang merasa nyaman dan mudah untuk beradaptasi. Parameter air yang sesuai untuk tempat hidup si cupang ialah memiliki pH berada pada kisaran 6.2-7.5, kadar mineral terlarut dalam air (hardness) 5-12 hd, serta temperatur antara 24-27 derajat celcius.

Agar kualitas air tetap terjaga, sobat blogger harus rajin untuk mengganti air akuarium atau kolam dari tempat hidup si cupang. Air yang diganti kurang lebih seperempat atau setengah dari air kolam setiap minggunya. Oh iya, jangan lupa selalu membuang kotoran ikan yang mengendap di dasar kolam atau akuarium dengan cara siphon (menyedot kotoran dengan selang). Jika kotoran dibiarkan mengendap di dasar, maka kotoran tersebut akan menjadi amoniak. Amoniak ini dapat menurunkan kualitas air kolam dan menyebabkan ikan jadi sakit.


 Sobat blogger, jangan sembarangan memberi makanan ikan pada cupang. Ukuran makanan ikan harus sesuai dengan ukuran mulut cupang agar cupang dapat memakannya dengan mudah. Jika ukuran makanannya kebesaran, maka cupang akan enggan memakannya. Akibatnya makanan ikan yang tidak termakan tersebut akan menumpuk di dasar dan akan menurunkan kualitas air. Jika ingin memberikan pakan alami seperti cacing sutera, cucilah terlebih dahulu pakan tersebut. Rendam pula dengan metilen blue selama beberapa menit. “Kenapa ribet banget sih? Kenapa ga langsung dikasih aja?” Sobat blogger, biasanya pada makanan alami yang kita beli banyak parasit yang ikut terbawa. Parasit itu biasanya berasal dari tempat kultur cacing yang tidak bersih. Agar parasit itu tidak menyebabkan penyakit pada cupang kesayangan kita, maka harus kita bersihkan terlebih dahulu.


Oh iya, sobat blogger. Pakan atau makanan yang diberikan pada ikan cupang kalau bisa yang bersifat lunak. Tujuannya untuk menjaga gigi si cupang agar tidak rusak. Makanan sebaiknya diberikan pada waktu pagi dan sore hari. Sobat blogger harus perhatiin ketika cupangnya makan. Makanan cupang harus habis dalam waktu 20 menit, jika tidak habis maka segera keluarkan dari akuarium atau kolam. Tujuannya agar makanan tidak terjatuh ke dasar kolam dan menumpuk di dasar.

Oke deh sobat blogger, itulah tips-tips yang bisa admin berikan. Ingat! Selalu jaga kesehatan cupang peliharaan kita. Selalu pantau kualitas air dari tempat hidup si cupang ini. Jika terjadi gejala penyakit, segeralah karantina si cupang agar tidak menular ke ikan lainnya, dan segera obati agar cupang kesayangan sobat cepat sembuh (IYP).

Sumber :

Hello! Ketemu lagi nih sama admin. Admin bakal ngelanjutin postingan mengenai penyakit cupang yang kemarin. Masih pada inget kan? Oke, biar ga lama-lama, langsung aja deh disimak.

Dropsy (Sisik Nanas)
Sobat blogger, meneurut admin penyakit ini nih yang paling nyeremin buat cupang. “Kenapa eamangnya, Min?” Soalnya penyakit ini bisa bikin sisik si cupang terangkat, jadi ikannya kaya nanas, dan penyakit ini SANGAT-SANGAT MENULAR! Jadi sobat blogger harus baca bener-bener. Gejalanya yaitu perut ikan mulai membengkak, tidak bisa membuang kotoran. Tahap awal dari gejalanya adalah mirip seperti sembelit, ikan jadi tidak aktif, nafsu makan berkurang, bahkan terkadang tidak mau makan. Siripnya akan menguncup dan warnanya akan memucat. Bila sudah parah, maka perut si cupang akan semakin membengkak dan berwarna kemerahan. Sisik ikan akan mulai terangkat mulai dari daerah perut hingga seluruh badan, sehingga si cupang akan terlihat menyerupai buah nanas. Hiii!!! Serem ya?


Penyebabnya adalah bakteri yang menyerang ginjal si ikan yang berasal dari air yang kotor maupun makanan ikan yang kotor. Bakteri ini akan membuat ginjal si cupang tidak mampu berekskresi alias tidak mampu membuang zat-zat sisa metabolisme tubuh. Akibatnya tubuh si ikan akan membuka atau memberdirikan sisiknya. Jika ikan sudah sampai pada tahap sisik yang berdiri, maka kemungkinan sembuhnya sangat sangat kecil. Sebetulnya jika penyakit ini bisa terdeteksi sejak awal, maka kemungkinan untuk sembuh besar. Namun karena gejalanya sangat sulit untuk dilihat, maka kebanyakan ketika kondisi ikan sudah kritis baru ketahuan. Ikan harus dikarantina agar tidak menular, kemudi air harus diganti semuanya dan wadah dicuci bersih. Kemudian berikan antibiotik seperti Metrodinazole dengan dosis cukup 1 tetes per akuarium. Gunakan pula garam akuarium. Ganti air full setelah 3 hari.



Inflamed gills (Insang memerah)
Penyebabnya adalah kondisi air yang kotor, sehingga cupang keracunan nitrat. Ciri-cirinya ialah insang menjadi memerah, sulit bernapas, ikan sering di permukaan air buntu bernapas dan terengah-engah. Tutup insang (operkulum) tidak mau tertutup rapat. Pengobatannya ialah sobat blogger harus rajin ganti air, gunakan metilen kue dan garam akuarium. Penyakit ini tidak bersifat menular kok.



Berak Putih
Gejala penyakit ini adalah kotoran ikan memanjang, terkadang seperti mennggumpal dan berwarna putih. Nafsu makan ikan menjadi turun, bahkan terkadang tidak mau makan. Siripnya menguncup dan berwaran pucat. Oh iya, sobat blogger harus hati-hati karena penyakitnya bisa menular ke ikan lainnya. So, langsung dikarantina ya ikannya. Pengobatannya ialah dengan mengganti air Buol dan mencuci wadahnya, berikan antibiotik atau acryflavine. Berikan pula garam akuarium. Bila belum sembuh, ulangi teknik pengobatan tersebut.

Velvet (bintik emas/karatan)
Penyakit ini disebabkan oleh parasit yang berasal dari air yang kotor maupun pakan alami yang kurang bersih. Gejala yang timbul nih sobat blogger, yaitu munculnya bintik-bintik berwarna emas atau kadang seperti warna besi berkarat. Buat meyakinkannya, coba dilihat dengan bantuan senter, karena bintik velvet akan berkilau dan memantulkan cahaya jika terkena cahaya senter.   Ikan menjadi kurang nafsu makan, tidak aktif bergerak, warna memucat, dan sirip menguncup. Ikan juga jadi sering menabrakkan diri untuk menggaruk badannya. Jika terkena penyakit ini, maka yang harus sobat blogger lakukan yaitu mengarantinanya. Ganti air full dan cuci bersi akuariumnya. Berikan metilen blue dan garam akuarium untuk pengobatannya. Setelah 3 hari, ganti air full. Jika belom sehat, ulangi pengobatan tersebut.


Gimana nih sobat blogger? Udah pada tau kan penyakit yang umumnya dapat menyerang si cupang? Makanya, jaga dan rawat baikbaik cupangnya biar sehat selalu. Rajin-rajin buat ganti air dan menjaga kebersihan wadah si cupang. Inget juga, makanan yang diberikan harus bersih, terutama makanan alami, karena sering banyak mengandung parasit. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Betul? (IYP)

Sumber:
http://cirebontopbisnis.wordpress.com/2012/08/23/penyakit-yang-biasa-menyerang-ikan-cupang/

Hai bro and sis! Piye kabare? Hehehe... Ketemu admin lagi nih di sini. Ga bakal bosen kan kalo sama admin? Hahaha... Sobat blogger, kali ini admin bakal ngasih tau gimana sih ciri-ciri cupang sakit, dan gimana sih cara penyembuhan cupang sakit? Mau tau ga? Pasti mau kan? Kalo itu silahkan disimak...

Sobat blogger, penyakit cupang itu terbagi menjadi dua macam lho berdasakan penyebabnya. Penyakit cupang ini bisa disebabkan oleh parasit maupun nonparasit. Parasit yang sering menyerang cupang adalah bakteri, virus, jamur, protozoa, serta cacing. Sedangkan penyakit yang disebabkan bukan oleh parasit biasanya diakibatkan oleh kualitas air yang buruk, faktor fisik yang tidak cocok, kekurangan nutrisi, kelainan, dan gangguan pencernaan akibat zat toksik atau racun.

Infeksi Jamur Kulit
Penyebab dari penyakit ini biasanya adalah jamur dan kondisi air yang kotor. Gejala yang dialami si cupang ialah muncul bercak-bercak putih seperti kapas di badan ikan. Ikan biasanya jadi tidak bergerak terlalu aktif, tidak nafsu makan, dan siripnya menguncup. Warna dari cupang biasanya juga menjadi memucat. Sobat blogger, kalo ikan cupangnya terkena penyakit ini, ikannya HARUS SEGERA dipisahkan dan diisolasi dari yang lainnya, karena penyakit ini SANGAT MENULAR. Pengobatannya dengan mengganti air wadah full dan tempatnya dicuci bersih, si ikan yang sakit ini diberikan metilen blue dan garam akuarium, kemudian setelah 3 hari ganti air full kembali, jika kondisi belum mebaik, lakukan kembali pengobatan seperti diatas.



 Fin Rot
Penyebab dari penyakit ini ialah bakteri dan kondisi air yang kotor. Gejalanya yang terjadi nih sobat blogger, ialah muncul warna gelap atau terkadang seperti berdarah pada pinggiran sirip. Jika terus dibiarkan lama kelamaan siripnya akan menjadi habis seperti rontok atau sobek. Walaupun begitu, ikan masih nafsu untuk makan dan bergerak secara aktif. Tapi warna si ikan akan berubah memucat dan sirip jadi menguncup. Penanggulangannya nih sobat blogger, ikan harus dikarantina, kemudian tempatnya dicuci bersih dan diganti air full. Berikan ikan antibiotik seperti ampicillin, Super Tetra, dosisnya cukup 1 tetes per akuarium. Atau sobat blogger bisa menggunakan general tonic seperti Rid alk, tetra, dsb. Berikan pula garam akuarium dan ganti air full setelah 3 hari pengobatan. Jika ikan belum membaik, ulangi teknik pengobatan tersebut. Oh iya, sekedar info aja ih buat sobat blogger, sirip yang rusak atau rontok itu bisa tumbuh lagi jika si ikan sudah sembuh, tapi ga akan seindah sirip sebelumnya.




White Spot
Penyakit ini umumnya akan menyerang cupang yang memiliki stamina yang buruk. Penyebabnya ialah parasit seperti protozoa. Protozoa ini bias berasal dari air yang kotor ataupun pakan alami yang kurng bersih. Oh iya, perlu diingat nih sobat blogger, PENYAKIT INI SANGAT MENULAR, jadi segera karantina ya ikannya. Gejala yangdialami yaitu munculnya bintik-bintik putih pada badan ikan. Ikan menjadi kurang aktif bergerak, tidak nafsu makan, warna sirip memucat, dan sirip menjadi menguncup. Ikan juga sering menanbrakkan dirinya ke wadah atau dinding akuarium, seperti berusaha menggaruk badannya. Bila sudah parah, maka bintiknya akan menyebar ke seluruh tubuh. Pengobatannya ialah sobat blogger harus mengarantina si cupang, kemudian memberinya metilen blue dan garam akuarium. Jangan lupa sebelumnya untuk mengganti air full dan mencuci akuariumnya. Jemur ikan di bawah sinar matahari pagi. Setelah tiga hari ganti air full, jika masih sakit cupangnya, ulangi lagi pengobatannya.



Pop Eyes
Gejala penyakit ini sangat mudah untuk dikenali, yaitu mata ikan akan tampak menonjol, baik salah satu maupun keduanya. Penyebab dari penyakit ini adalah virus herbes dan Epithelioma papulasum. Ikan menjadi tidak aktif bergerak, nafsu makan menurun bahkan tidak mau makan, warna tubuh memucat dan sirip menguncup. Jika sudah parah, maka ikan cupangnya akan memiliki mata yang terlihat seperti ikan mas koki, dan jika sudah begitu kemungkinan untuk sembuh kembali sangatlah kecil. Penyembuhannya ialah ikan harus dikarantina, airnya diganti full dan wadahnya dicuci bersih. Berikan antibiotik ampicillin, Super Tetra, dosisnya cukup 1 tetes per akuarium atau gunakan obat Anti Internal Bacteria seperti merek Intrepet. Berikan pula garam akuarium. Setelah 3 hari, ganti air full. Jika belom sehat, ulangi pengobatan tersebut.
 

Wah! Ternyata penyakitnya menyeramkan ya, sobat blogger! Makanya, sobat blogger harus bener-bener telaten merawat cupang kesayangannya. Lebih baik mencegah daripada mengobati, betul gak? Kan kalo sakit kasian cupangnya… Postingan tentang penyakit cupang ini masih belom selesai sampai disini. Masih ada kelanjutannya nih sobat blogger. Jangan ketinggalan ya… (IYP)

Sumber:

Hai! Hai! Sobat blogger! Ketemu lagi nih bareng admin. Sekarang admin bakal ngebahas tentang cara pembesaran ikan cupang. Topik ini merupkan lanjutan dari obrolan yang kemarin. Hayoo... Masih inget postingan admin yang judulnya beternak ikan cupang kan? Kalo udah lupa, baca lagi deh, soalnya bahasan ini nyambung banget sama bahasan sebelumnya. Oke!?

Sobat blogger, bayi-bayi cupang yang berumur tiga hari  pada udah bisa nyaris makan sendiri tuh. Nah, pada saat itu pula naluri mereka untuk berburu juga muncul.  Anak-anak cupang dapat diberi makan kutu air ataupun microworm.  Setelah satu minggu, anak-anak cupang dapat diberi makan artemia Pemberian makanan kutu air dan artemia dapat diberikan pada anak cupang hingga umurnya kurang lebih tiga minggu. Sobat blogger, biar si anak-anak cupang ga bosen makan kutu air dan artemia melulu, bisa juga dikasih makanan cacing darah, cacing Tubifexsp., ataupun vinegar eels.


Nah, setelah berumur 5 minggu, si anak ikan ini udah bisa dipindahkan ke tempat yang lebih besar ataupun kolam. Karena anak-anak cupangnya udah gede-gede, maka makanan yang diberikan ke cupang harus semaki banyak. Selain itu penggantian air harus dilakukan secara kontinu agar anak-anak cupang tersebut tetap sehat.

Sobat blogger tau ga? Ternyata organ labirin pada anak-anak cupang akan terbentuk pada usia 4 – 6 minggu. Hal ini terlihat ketika anak-anak cupang mulai sering bergerak ke permukaan untuk bernapas. Pada usia 4 minggu juga, naluri bertarung dari si anak-anak cupang ini mulai muncul. Supaya tidak terjadi gontok-gontokan alias perkelahian diantar anak cupang, maka sebaiknya media atau wadah pembesaran memiliki luas yang cukup alias ga kesempitan. Selain itu tambahkan pula tanaman air seperti hidrilla ataupun serabut tali rafia pada tempat pembesaran. Tujuannya untuk menghindari pertemuan langsung antara anak cupang sehingga mengurangi terjadinya perkelahian.

Jangan lupa nih sobat blogger yang sedang membesarkan ikan cupang agar sering-sering melakukan siphon (menyedot kotoran ikan dengan selang) dan mengganti air sebanyak 30 % setiap kali melakukan pergantian air. Oh iya, sobat blogger, makanan ikan cupang jangan lupa untuk divariasikan juga ya. Setelah lewat dari umur 6 minggu, anak cupang dapat diberi makanan berupa jentik nyamuk, kutu air, ataupun cacing darah.


 Jika umur anak-anak cupang sudah mencapai 7 hingga 8 minggu, maka sudah bisa dilakukan penyortiran antara jantan dan betina. Kemudian pada umur 10 hingga 12 minggu, anak cupang ini dapat disortir kembali berdasarkan grade A, B, atau C. Ingat! Antargrade dipisahkan ya sobat blogger, karena tiap grade ini memiliki nilai jual yang berbeda-beda pula.

Nah, sobat blogger, gimana nih? Udah siap buat membesarkan anak cupang dan memulai usaha ikan cupang? Hehehe... Oh iya, kunci utama dari perawatan ikan cupang adalah kualitas air yang baik yang sesuai untuk hidup si cupang serta makanan yang diberikan kepada si cupang. Karena dari dua hal tersebutlah yang akan berdampak langsung pada kesehatan dan pertumbuhan dari ikan cupang kesayangan kita. (IYP)

Sumber:

Hello! Balik lagi bareng admin disini!!!n Hehehe... Masih inget kan obrolan kita yang kemarin tentang mouth brooder dan bubble nestbrooder? Sekarang admin bakal masuk ke sesi yang terakhir, yaitu cara berternak ikan cupang. Buat yang hobi miara cupang, semoga obrolan ini bisa diaplikasikan dan jadi peternak cupang. Lumayan kan kalo berhasil jadi punya usaha ternak cupang dan nambah penghasilan. Ayo kita mulai!

Sebelum kita mulai untuk mengawinkan atau bahasa ilmiahnya adalah memijahkan ikan, ada beberapa kriteria induk jantan dan betina yang perlu diketahui sobat blogger! Ukuran tubuh ikan jantan yang digunakan harus lebih besar daripada si betina dan si jantan harus lebih galak dari betina. Selain itu jika ingin mengawinkan, kawinkanlah cupang yang berjenis sama, misalnya cupang halfmoon jantan dikawinkan dengan cupang halfmoonbetina. Minimal umur induk yang akan dikawinkan berumur 5 bulan. Induk betina yang akan dikawinkan memiliki ciri-ciri perut yang membuncit (bukan karena habis makan) dan yang jantan sudah membuat busa yang cukup banyak.


 Oke sobat blogger, setelah memilih induk yang sesuai dengan kriteria, saatnya menyiapkan tempat untuk mereka bertelur. Wadah yang digunakan bisa berupa akuarium ataupun baskom yang diisi air dengan ketinggian 8 sampai 12 cm. Oh iya, jangan lupa air yang digunakan diendapkan terlebih dahulu minimal selama 2 hari. Selanjutnya masukkan tanam air seperti selada air. Fungsinya ialah untuk tempat cupang jantan meletakkan busa-busanya dan melindungi busa tersebut dari angin dan guncangan.


Setelah wadah dan induk siap, masukkan jantan ke dalam wadah tempat mereka kawin, dan masukkan induk betina ke dalam wadah lain, tetapi kondisikan agar si jantan dan betina masih bisa saling melihat dan bisa berkenalan. Tujuannya ialah agar si jantan mempersiapkan dulu sarang busanya sebelum si betina di campur dengan jantan. Oh iya, berikan tutup pada wadah tempat si jantan membuat sarang. Tujuannya agar busa yang dibuat si jantan tidak terkena getaran akibat angin.


 Nah sobat blogger, setelah si jantan membuat sarangnya dan berkenalan dengan si betina (kurang lebih 1 – 2 hari lamanya), saatnya mencampur antara si jantan dengan si betina. Pada saat pencamuran ini, sobat blogger harus hati-hati sekali. Jangan sampai saran busanya rusak. Nah setelah dicampur antara jantan dan betina, mereka akan berkenalan lagi agar menjadi lebih dekat. Wah! Cupangnya PDKT! Ciee!!! Kegiatan PDKT cupang ini tergantung tingkat kecocokan diantara keduanya. Kalo mereka berdua merasa cocok, maka bisa langsung kawin, tapi kalo lama kenalannya, mungkin perkawin baru terjadi 1 – 2 hari kemudian.


 Proses perkawinan terjadi dengan cara si jantan akan melilit tubuhnya pada si betina dan masing-masing saling melengkungkan tubuhnya. Ketika proses perkawinan selesai, maka si betina akan mengeluarkan telurnya yang kemudian akan ditangkap oleh si jantan dan membawanya ke sarang busa. Cupang jantan akan menjaga telurnya. Apabila ada telur yang terjatuh ke dasar, maka sang bapak akan segera mengambilnya dan menempelkannya lagi ke sarang. Sang ibu akan pergi menjauh dari sang ayah dan sarangnya. Jika cupang sudah tidak melakukan proses perkawinan lagi, maka segera pisahkan si betina dengan si jantan. “Lho kok gitu?” Soalnya ketika proses perkawinan selesai, si jantan cenderung mengejar-ngejar si betina dan tak segan untuk menghantamnya. Wah! Serem banget ya!

Nah sobat blogger, biasanya nih telur akan menetas dalam waktu kurang lebih 36 – 48 jam. Bayi-bayi cupang ini masih sangat lemah dan belum dapat berenang secara bebas. Terkadang malah ada bayi cupang yang terjatuh ke dasar. Pada saat seperti itulah sang ayah akan dengan sigap melindungi bayinya. Sang ayah akan membantu si bayi untuk naik lagi ke permukaan ke sarang busanya. Bayi-bayi cupang hanya akan terlihat seperti titik-titik hitam kecil yang berenangnya hanya naik dan turun. Pada usia tiga hari, bayi cupang ini akan mulai belajar mencari makan sendiri. Makanan yang paling baik untuk bayi-bayi cupang pada umur seperti itu adalah kutu air, artemia, atau microworm.


 Setelah bayi cupang berumur tiga hari, sebaiknya sang ayah dipisahkan dari anak-anaknya. “Kok gitu sih? Terus yang jagain anak-anaknya nanti siapa dong?”. Tenang sobat blogger, pada umur tiga hari si anak cupang sudah bisa berenang dengan bebas dan mencari makan sendiri. Sang ayah dipisahkan untuk menghindari anak cupang ini dimakan oleh sang ayah.  


So, gimana nih sobat blogger? Tertarik ga nih buat belajar ternakin ikan cupang? Susah-susah gampang sih, tapi yang penting adalah ketelatenan dan keuletan dari sobat blogger sendiri. Oh iya, buat yang ludah nyoba ternakin ikan cupang terus bingung gimana cara mebesarkannya, jangan khawatir. Admin bakal ngasih tau cara membesarkan ikan cupang di postingan selanjutnya. Don’t Miss it! (IYP)

Sumber:

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.